Kamis, 28 Februari 2013

Boden Powell day

Kwartir Cabang Kabupaten Karanganyar mengadakan Upacara Peringatan Boden Powell Day pada tanggal 22 Februari 2013 di Halaman Kantor Setda kabupaten Karanganyar. Kegiatan tersebut dibuka oleh Ka. Kwarcab Kabupaten Karanganyar yang sekaligus Sekretaris Daerah Kabupaten Karanganyar Drs. Samsi, M. Si., dalam kegiatan tersebut juga disampaikan hasil penilaian Lomba Administrasi Kwaran tahun 2013, pemberian biasiswa kepada anggota Pramuka yang kurang mampu dan Bumbung Kemanusiaan.
Kwarcab Karanganyar bekerja sama dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Karanganyar melaksanakan kegiatan Jambore Pemuda V di Bumi Perkemahan Cakrapahlawasri, Delingan, Karanganyar. Kegiatan tersebut diikuti oleh organisasi - organisasi yang berada di SLTA diantaranya Pramuka, Osis dan Rohis.

Perkempinas II


JAMBORE PUTRI ( Perkempinas II Digelar di Jambi )

Jambi: Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Propinsi Jambi akan menjadi tempat penyelanggaraan Perkemahan Puteri Nasional (Perkempinas) ke II di Bumi Perkemahan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi. Kegiatan diadakan 17 sampai 23 November 2012. Sebanyak 5.542 pramuka penegak dan pandega puteri akan hadir pada kegiatan ini.
Tidak hanya dihadiri peserta dari seluruh Indonesia saja, tetapi juga beberapa negara sahabat akan ikut andil dalam kegiatan khusus puteri ini. Antara lain dari Malaysia, Philipina, Australia, Singapura, Thailand dan Brunei Darussalam.
Menurut Wakil Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jambi,  Fachori Umar  pada Rapat Koordinasi Perkempinas, kemarin, ia optimis Jambi dapat melaksanakan even nasional itu. Karena, sebelumnya Provinsi Jambi pernah mengadakan MTQ tingkat Nasional dan kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik. 
"Bumi perkemahan di Jambi juga dianggap telah memenuhi standar,“ ungkapnya. 
Dikatakan, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk membangun infrastruktur di lokasi bumi perkemahan. Di antaranya, menyusun rencana kegiatan yang bernuansa kepramukaan, handyscraf, IPTEK dan budaya Jambi. Juga tetap bersendikan IMTAQ dalam pelaksanaannya serta mempersiapkan sarana pendukung di luar lokasi bumi perkemahan seperti transportasi, objek wisata, komunikasi dan lain sebagainya, ungkapnya. 
“Kegiatan ini dititikberatkan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pramuka putri untuk memperluas pengetahuan, ketrampilan, dan pengalamannya. Kegiatan ini juga akan diikuti oleh setiap kwarcab kabupaten/kota se-Indonesia,” pungkasnya. 

Rainas X di Bumi Perkemahan Cendrawasih Pokela, Waena, Jayapura, Papua


Peserta Rainas X Tanam Mangrove di Pantai Hamadi

padangmedia.com , Minggu, 14 Oktober 2012 13:43 wib
Peserta Rainas X Tanam Mangrove di Pantai Hamadi, Minggu (14/10) (Photo: Dok Humas Kwarnas)
JAYAPURA - Sebanyak 200 Pramuka Penegak dan Pandega peserta Raimuna Nasional X (Rainas) melakukan penanaman manngrovem kegiatan bakti ini dilakukan di Pantai Hamadi, Jayapura, Papua Minggu (14/10) pagi.
Penanaman ini merupakan rangkaian kegiatan peserta Rainas di Sub Camp Hamadi dan telah berhasil menanam sebanyak 500 bibit mangrove berhasil ditanam diareal seluas 1 hektar.
Dikesempatan itu, Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Kepramukaan dan Pembinaan Saka, Mayjen TNI (Purn) Hatta Syafrudin menyatakan kegiatan ini sangat bagus dilakukan mengingat pohon mangrove sudah mulai kurang dan terkikis di pantai-pantai Indonesia.
Penanaman yang dilakukan pramuka ini, merupakan upaya meningkatkan dan menjaga lingkungan hidup terkhusus pantai, katanya seperti yang direliskan kepada padangmedia.com Minggu (14/10)
Ini merupakan suatu proses pedidikan lingkungan, kata mantan Pangdam Patimura itu.
 Usai kegiatan penanaman, para peserta Rainas yang merupakan utusan pramuka penegak dan pandega se Indonesia itu, menyempatkan diri menikmati keindahan Pantai Hamadi. 

Gerakan Pramuka


Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai "saham" besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepanduan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepanduan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.
Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandsche Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.
Organisasi Kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah Javaansche Padvinders Organisatie; berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
Kenyataan bahwa kepanduan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "PadvinderMuhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hizbul Wathan" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.
Hasrat bersatu bagi organisasi kepanduan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.
Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan).
PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.